Solusi Elektronika Surabaya

Solusi Elektronika Jogja

Menerima jasa pembuatan TA/skripsi elektronika,robotik untuk daerah Surabaya dan sekitarnya maupun luar kota.

Solusi Elektronika Surabaya

Jual Kabel DKU 5 Untuk Mengubah USB menjadi Serial TTL Interface.

Solusi Elektronika Surabaya

Menerima jasa pembuatan TA/skripsi elektronika,robotik untuk daerah Surabaya dan sekitarnya maupun luar kota.

Solusi Elektronika Jogja

Menerima jasa pembuatan TA/skripsi elektronika,robotik untuk daerah Surabaya dan sekitarnya maupun luar kota.

Solusi Elektronika Surabaya

Menerima jasa pembuatan TA/skripsi elektronika,robotik untuk daerah Surabaya dan sekitarnya maupun luar kota.

Sabtu, 13 September 2014

Kursus Mikrokontroler AVR

   Anda ingin memiliki keahlian dalam membuat robot dan membuat alat elektronika ? jangan khawatir karena kami akan mengajari bagaimana membuat robot dan alat elektronik yang bisa berguna untuk banyak orang dan juga bisa dijadikan untuk persiapan tugas akhir, harga yang kami tawarkan pun relatif terjangkau yaitu Rp. 300.000 untuk 8 kali pertemuan, tiap pertemuan bisa 2 jam atau lebih, bagaimana ? tertarik ? jika berminat hubungi kami

Yanuar Mukhammad
Hp. 085726496643

Alamat : Jalan Klampis Aji 1 no 34 Surabaya
( Khusus daerah surabaya )

Note : Diutamakan untuk Tingkat Pemula dan Menengah


Kamis, 04 Juli 2013

JUAL KABEL DKU-5 (USB-TTL SERIAL INTERFACE)

JUAL KABEL DKU-5 (USB-TTL SERIAL INTERFACE)

     Pada dasarnya kabel DKU-5 adalah kabel data Nokia yang compatible dengan tipe 5100 5140 6100 6220 6610 6610i 6810 6820 6820b 6800 7210 7250 7250i 3200 3100 3220 2112 2270 2272 2280 3105 3125 3205 3585i 3586 3586i 3587 3587i 3588 3588i 3589i 6011i 6012 6015 6015i 6016i 6019i 6200 6225 6560 6585 6585i 6800 7200 7260 2115 2115i 2116i 2125i 2126i 2285(CDMA) 3108 3120 3585(CDMA) 5140i 6020 6021 6101 6102 6108 6822 7260 7360

Dalam kabel data DKU-5 ini berisikan chip IC prolific PL2303 yang merupakan sebuah chip IC yang digunakan untuk komunikasi serial RS232, namun dalam DKU-5 sudah dalam level tegangan TTL. DKU-5 juga compatible dengan kabel data CA-42.

Kabel data DKU-5 dapat dimodifikasi menjadi kabel komunikasi serial antara mikrokontroler dengan komputer, semisal antarmuka pengukuran maupun pengontrolan. Untuk melakukan komunikasi antara PC dengan Mikrokontroller, dengan sendirinya akan membentuk COM sebagai jalur komunikasinya. Untuk koneksi dengan mikro, hanya membutuhkan 3 pin saja yaitu rxd, txd, dan GND.
Karena itu kabel data DKU-5 ini hanya mdibutuhkan 3 kabel dari 5/6 kabel yang ada di DKU-5 ada 2 versi yaitu:
  
1. Jika kabel DKU-5 berisi 5 kabel dengan warna merah, hitam, hijau, biru dan putih
- Rx (Putih)
- Tx (Biru)
- Gnd (Hitam)
2. Jika kabel DKU-5 berisi 6 kabel maka yang dipakai
- Rx (Biru)
- Tx (Merah)
- Gnd (Orange)



Harga :
Kabel DKU 5 Rp. 55.000
Kabel DKU 5 USB to Serial TTL Interface Rp 60.000
*untuk Kabel DKU 5 USB to Serial TTL Interface akan kami Tes terlebih dahulu.
*harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dari halaman ini.
Pembelian di Yogyakarta dapat dilayani dengan COD di sekitar Stadion Kridosono dan Sekitaran kampus UGM....
Untuk Keterangan dan Pembelian Hubungi:
-Stok Habis-

Rabu, 03 Juli 2013

Integrated Circuit

     Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika.

Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.
Integrated Circuit

Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.
IC di dalam sebuah sirkuit elektronik

Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.

IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti:
  •     Telepon
  •     Kalkulator
  •     Ponsel
  •     Radio
Penemuan awal sirkuit terpadu dimulai sejak tahun 1949, ketika engineer Jerman Werner Jacobi (Siemens AG) [1] mengajukan hak paten untuk amplifying device semikonduktor dengan struktur mirip dengan struktur sirkuit terpadu [1] yang memggunakan lima transistor yang dimuat pada sebuah substrat dalam susunan amplifier 2-tahap. Jacobi mengemukakan alat bantu pendengaran sebagai contoh tipikal aplikasi industri dari hak paten tersebut. Tetapi, tidak ada kabar mengenai pemakaian hak paten ini secara komersial.

Ide sirkuit terpadu dipikirkan oleh seorang ilmuwan radar yang bekerja untuk Royal Radar Establishment di Ministry of Defence, Geoffrey W.A. Dummer (1909–2002). Dummer mencetuskan idenya di depan publik pada the Symposium on Progress in Quality Electronic Components di Washington, D.C. pada 7 May 1952.[2] Ia mencetuskan idenya di beberapa simposium lainnya, dan berusaha untuk membuat sirkuit seperti itu pada 1956, tetapi tanpa keberhasilan.

Ide pendahulu dari sirkuit terpadu yaitu membuat kotak persegi kecil dari keramik (wafers), dan setiap persegi memuat satu miniatur komponen. Komponen tersebut kemudian disatukan dan dihubungkan dengan kabel untuk membentuk kisi 2 atau 3 dimensi. Ide ini terlihat meyakinkan, dan pada tahun 1957 diajukan kepada US Army oleh Jack Kilby, yang menghasilkan proyek Micromodule Program (sama dengan 1951's Project Tinkertoy) yang berumur pendek.[3] Tetapi, seiring berjalannya proyek ini, Kilby memikirkan sebuah ide lain yang sekarang dikenal sebagai sirkut terpadu.

Robert Noyce mengakui peranan Kurt Lehovec yang bekerja di Sprague Electric, dalam artikel "Microelectronics" yang ditulisnya pada Scientific American, September 1977, Volume 23, Number 3, pp. 63–9, untuk prinsip isolasi sambungan p-n, yang disebabkan oleh sambungan p-n yang di-bias (dioda), sebagai komponen dasar sirkuit terpadu.[4]

Kilby yang baru dipekerjakan oleh Texas Instruments menuliskan idenya tentang sirkuit terpadu pada Juli 1958, dan kemudian sukses membuat sebuah sirkuit terpadu yang dapat bekerja pada 12 September 1958.[5] In his patent application of 6 February 1959, Kilby described his new device as “a body of semiconductor material ... wherein all the components of the electronic circuit are completely integrated.”[6] Penemuan baru ini pertama kali digunakan oleh US Air Force[7].

Kilby dihargai Nobel Prize di tahun 2000 di bidang Fisika untuk peranannya dalam penemuan sirkuit terpadu.[8] Kilby's work was named an IEEE Milestone in 2009.[9]

Noyce juga memikirkan ide mengenai sirkuit terpadu setengah tahun lambat setelah Kilby. Chip yang dibuatnya dapat menangani beberapa masalah praktikal yang tidak dapat ditangani oleh chip oleh Kilby. Chip oleh Noyce dibuat di Fairchild Semiconductor, menggunakan material silikon, sedangkan chip oleh Kilby menggunakan material germanium.

Fairchild Semiconductor juga adalah asal teknologi sirkuit terpadu menggunakan silikon dengan self-aligned gate, yang merupakan dasar dari teknologi CMOS yang digunakan di hampir semua chip komputer saat ini. Tekhnologi self-aligned gate ini dikembangkan oleh fisikawan Italia Federico Faggin pada tahun 1968. Ia kemudian pindah ke Intel untuk mengembangkan Central Processing Unit (CPU) pertama dalam sebuah chip (Intel 4004), yang kemudian membawanya pada penghargaan National Medal of Technology and Innovation pada tahun 2010.

Pada mulanya sirkuit terpadu hanya dapat memuat beberapa transistor dalam sebuah chip, akibat ukuran transistor yang besar dan produksinya yang belum efisien. Karena jumlah transistor yang sedikit ini, proses mendesain sirkuit terpadu tergolong mudah. Seiring berkembangnya teknologi ini, jutaan, bahkan baru-baru ini miliaran[10] of transistor dapat dimuat dalam sebuah chip, dan dibutuhkan perencanaan yang baik untuk membuat desain yang baik. Saat ini, desain sirkuit terpadu dilaksanakan dengan bantuan software yang disebut CAD tools.

Sirkuit terpadu awal hanya memuat beberapa transistor dan digolongkan sebagai "small-scale integration" (SSI), yaitu sirkuit digital yang memuat beberapa puluh transistor atau beberapa logic gate. Contoh SSI yaitu linear IC seperti Plessey SL201 atau Philips TAA320 yang hanya memiliki dua transistor. Istilah Large Scale Integration pertama kali digunakan oleh ilmuwan IBM, Rolf Landauer saat menjelaskan konsep[rujukan?], yang selanjutnya melahirkan istilah SSI, MSI, VLSI, dan ULSI.

SSI digunakan pada proyek-proyek awal kedirgantaraan, dan mendorong perkembangan teknologi sirkuit terpadu sebagaimana teknologi-teknologi lainnya. Minuteman missile dan Apollo program menggunakan konputer digital yang ringan untuk system inertial guidance-nya; Apollo guidance computer mendorong kemajuan teknologi sirkuit terpadu hingga dapat diproduksi secara masal[11]. Program misail Minuteman dan banyak program Navy lainnya adalah pasar bagi sirkuit terpadu yang bernilai sebesar $4 miliar pada tahun 1962, dan pada tahun 1968, budget pemerintah A.S. merupakan 37% dari total produksi sebesar $312 million. Budget dari pemerintah A.S. ini mendorong teknologi baru ini hingga biaya produksi turun hingga dapat diaplikasikan dalam industri dan kemudian konsumen. Harga rata-rata sebuah chip turun dari $50.00 pada 1962 menjadi $2.33 pada 1968.[12] Sirukuit terpadu mulai muncul pada produk konsumen di akhir dekade, dan aplikasi tipikalnya yaitu FM inter-carrier sound processing pada penerima signal di televisi.

SSI Sirkuit terpadu berkembang menjadi "medium-scale integration" (MSI) pada akhir tahun 1960an, ditandai dengan munculnya chip yang memuat beberapa ratus transistor. MSI memiliki keuntungan ekonomis karena walaupun harganya lebih mahal sedikit dibandingkan SSI, MSI memungkinkan sistem yang lebih kompleks diwujudkan dalam sebuah chip dan menghasilkan lebih sedikit komponen untuk dirakit pada circuit board.

Pada pertengahan tahun 1970an, "large-scale integration" (LSI), yaitu sirkuit terpadu dengan beberapa puluh ribu transistor per chip berhasil diwujudkan. Sirkuit terpadu seperti 1K-bit RAM, chip untuk kalkulator, dan mikroprocesor awal, yang diproduksi pada awal tahun 1970an, mempunyai sekitar 4000 transistor. LSI dengan kurang lebih 10,000 transistor diproduksi sekitar tahun 1974 untuk main memory pada komputer dan mikroprocesor generasi kedua.

Sejak tahun 1980an hingga saat ini, "very large-scale integration" (VLSI) telah diproduksi untuk banyak aplikasi. Pada awal tahun 1980an, jumlah transistor dalam sebuah chip berkisar beberapa ratus transistor dan mencapai beberapa miliar transistors pada tahun 2009.

Beragam teknologi dibutuhkan untuk meningkatkan densitas sirkuit terpadu. Produsen beralih pada proses teknologi yang lebih kecil untuk memuat lebih banyak transistor dalam sebuah chip hukum Moore. Rangkuman dan prediksi mengenai proses teknologi sirkuit terpadu dituangkan dalam International Technology Roadmap for Semiconductors (ITRS). Design tools telah memudahkan automasi bagi desain sirkuit terpadu. Akibat membengkaknya konsumsi daya seiring naiknya densitas sirkuit terpadu, teknologi CMOS, yang memiliki disipasi daya yang lebih rendah, digunakan untuk menggantikan teknologi NMOS dan PMOS.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/IC

Kondensator

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.


    Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:
Pikofarad (pF)
Nanofarad (nF) 
Microfarad

Kapasitansi dari kondensator dapat ditentukan dengan rumus:


C : Kapasitansi



 A : luas pelat
d :jarak antar pelat/tebal dielektrik

Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:
  •     Menyusunnya berlapis-lapis.
  •     Memperluas permukaan variabel.
  •     Memakai bahan dengan daya tembus besar.

Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi dalam:
  •     Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
  •     Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)
  •     Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)



Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator

Senin, 21 Januari 2013

Belajar Java

membuat sistem chatting menggunakan aplikasi UDP, SOCKET langsung ke TKP aja ya gan :)..cekibrooot !


UDP SOCKET PROGRAMMING
Seperti yang telah disampaikan, TCP menjamin pengiriman packet dan menjaga perintah pada tujuan. Kadang-kadang Hal ini tidak diperlukan dan sejak service dijamin oleh UDP Protocol yang menyampaikan datagram packet s.
Datagram packet digunakan untuk mengimplementasikan service pengiriman paket connectionless yang dijamin oleh UDP Protocol. Setiap informasi di transfer dari source machine ke tujuan berdasarkan informasi yang terkandung pada paket. Maka setiap paket memerlukan alamat tujuan dan mungkin setiap paket bisa di routing berbeda dan mungkin menerima banyak perintah.

Java mensupport datagram communication dengan class:
-          DatagramPacket
-          DatagramSocket

1.       PERCOBAAN 1
Langkah-langkah percobaan 1:
a.       Buatlah folder UDP1.
b.      Path ke jdk.
c.       Masuklah pada folder UDP1.
d.      Tulislah listing UDPServer.java
import java.net.*;
import java.io.*;
public class UDPServer {
    public static void main(String args[]){
    DatagramSocket aSocket = null;
    if (args.length < 1) {
        System.out.println("Usage: java UDPServer <Port Number>");
        System.exit(1);
    }
    try {
        int socket_no = Integer.valueOf(args[0]).intValue();
        aSocket = new DatagramSocket(socket_no);
        byte[] buffer = new byte[1000];
        while(true) {
            DatagramPacket request = new DatagramPacket(buffer,buffer.length);
            aSocket.receive(request);
            DatagramPacket reply = new DatagramPacket(request.getData(),request.getLength(),request.getAddress(),request.getPort());
            aSocket.send(reply);
            String pesan = new String(request.getData());
            System.out.println("Socket: " + pesan);
        }
    }
    catch (SocketException e) {
        System.out.println("Socket: " + e.getMessage());
    }
    catch (IOException e) {
        System.out.println("IO: " + e.getMessage());
    }
    finally {
        if (aSocket != null)
            aSocket.close();
        }
    }
}


e.      Tulislah listing UDPClient.java

import java.net.*;
import java.io.*;
public class UDPClient {
    public static void main(String args[]){
    // args give message contents and server hostname
        DatagramSocket aSocket = null;
        if (args.length < 3) {
            System.out.println("Usage: java UDPClient <message> <Host name> <Port number>");
            System.exit(1);
        }
        try {
            aSocket = new DatagramSocket();
            byte [] m = args[0].getBytes();
            InetAddress aHost = InetAddress.getByName(args[1]);
            int serverPort = Integer.valueOf(args[2]).intValue();
            DatagramPacket request = new DatagramPacket(m, args[0].length(), aHost, serverPort);
            aSocket.send(request);
            byte[] buffer = new byte[1000];
            DatagramPacket reply = new DatagramPacket(buffer, buffer.length);
            aSocket.receive(reply);
            System.out.println("Reply: " + new String(reply.getData()));
        }
        catch (SocketException e) {
            System.out.println("Socket: " + e.getMessage());
        }
        catch (IOException e) {
            System.out.println("IO: " + e.getMessage());
        }
        finally {
            if (aSocket != null) aSocket.close();
        }
    }
}


f.        Compile UDPServer dengan cara mengetik
Javac UDPServer.java
g.       Jalankan program UDPServer dengan cara mengetik
Java UDPServer <port number>
NB: Jalankan program dengan cara menjalankan UDPServer dahulu baru kemudian menjalankan UDPClient.

h.      Compile UDPClient dengan cara mengetik
Javac UDPClient.java
i.         Jalankan program UDPServer dengan cara mengetik
Java UDPClient <pesan> <alamat> <port number>


2.       PERCOBAAN 2
Langkah-langkah percobaan 2:
a.       Buatlah folder UDP2.
b.      Path ke jdk.
c.       Masuklah pada folder UDP2.
d.      Tulislah listing UDPServer.java
import java.io.*;
import java.net.*;

class UDPServer
{
   public static void main(String args[]) throws Exception
      {
         DatagramSocket serverSocket = new DatagramSocket(9876);
            byte[] receiveData = new byte[1024];
            byte[] sendData = new byte[1024];
            while(true)
               {
                  DatagramPacket receivePacket = new DatagramPacket(receiveData, receiveData.length);
                  serverSocket.receive(receivePacket);
                  String sentence = new String( receivePacket.getData());
                  System.out.println("RECEIVED: " + sentence);
                  InetAddress IPAddress = receivePacket.getAddress();
                  int port = receivePacket.getPort();
                  String capitalizedSentence = sentence.toUpperCase();
                  sendData = capitalizedSentence.getBytes();
                  DatagramPacket sendPacket =
                  new DatagramPacket(sendData, sendData.length, IPAddress, port);
                  serverSocket.send(sendPacket);
               }
      }
}


e.      Tulislah listing UDPClient.java

import java.io.*;
import java.net.*;

class UDPClient
{
   public static void main(String args[]) throws Exception
   {
      BufferedReader inFromUser =
         new BufferedReader(new InputStreamReader(System.in));
      DatagramSocket clientSocket = new DatagramSocket();
      InetAddress IPAddress = InetAddress.getByName("localhost");
      byte[] sendData = new byte[1024];
      byte[] receiveData = new byte[1024];
      String sentence = inFromUser.readLine();
      sendData = sentence.getBytes();
      DatagramPacket sendPacket = new DatagramPacket(sendData, sendData.length, IPAddress, 9876);
      clientSocket.send(sendPacket);
      DatagramPacket receivePacket = new DatagramPacket(receiveData, receiveData.length);
      clientSocket.receive(receivePacket);
      String modifiedSentence = new String(receivePacket.getData());
      System.out.println("FROM SERVER:" + modifiedSentence);
      clientSocket.close();
   }
}


f.        Compile UDPServer dengan cara mengetik
Javac UDPServer.java
g.       Jalankan program UDPServer dengan cara mengetik
Java UDPServer
NB: Jalankan program dengan cara menjalankan UDPServer dahulu baru kemudian menjalankan UDPClient.

h.      Compile UDPClient dengan cara mengetik
Javac UDPClient.java
i.         Jalankan program UDPServer dengan cara mengetik
Java UDPClient
j.        Masukkan pesan yang akan di kirimkan.